Keteguhan Iman
Jumat, 10 Januari 2014
0
komentar
Kita pasti mengetahui seorang budak yang hitam legam akan tetapi dia sangat taat sekali kepada Allah dan RasulNya. Ya, Ia adalah Bilal bin Rabah seorang Habsyi yang berkulit hitam. Menurut riwayat Ia bertubuh kurus, tinggi dan berambut tebal. Ia menjadi budak seorang petinggi dari Bani Jumah di mekah bernama Umayyah bin Khalaf. Ibunya bernama Hamamah yang juga menjadi hamba sahaya bersama Bilal.
Seperti budak lainnya Bilal bin Rabah setiap hari melakukan pekerjaan berat yang diperintahkan oleh majikannya, pada suatu ketika Ia mendengar tentang dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dari pembicaraan majikannya bersama para pembesar Bani jumah lainnya . maka secara diam-diam Bilal menemui Rasulullah saw, setelah mendengarkan ajaran-ajaran Beliau Ia sangat tertarik dan akhirnya menyatakan keIslamannya dan bertekad mempertahankan aqidah Islam, walaupun harus nyawa sebagai taruhannya.
Akhirnya rahasia ke Imanan Bilal bin Rabah diketahui oleh majikannya Umayyah bin Khalaf. Betapa murka dan malu tiada terkira Umayyah bin Khalaf mengetahui budaknya beriman kepada ajaran Nabi Muhammad saw, yang selama ini Ia benci. Sebagai seorang pembesar Kaumnya, Umayyah bin Khalaf berusaha memurtadkan kembali Bilal bin Rabah agar kembali kepada agam nenek moyang mereka. Akan tetapi Bilal bin Rabah bersikukuh tidak mau kembali dan ingin tetap beragama Islam, agama paling benar yang di bawa oleh Rasulullah saw. Karena keteguhan itulah Bilal bin Rabah akhirnya disiksa ditengah teriknya matahari, dipadang pasir yang panas Ia disiksa oleh majikannya. Ia dipukul, dicambuk, bahkan kedua kakinya di ikat dan diseret-seret ditengah panasnya padang pasir.
Bilal bin Rabah terus disiksa berhari-hari oleh majikannya agar Ia mau kembali ke ajaran kaum Quraisy yang menyebah berhala. Tetapi Ia terus bersabar, ketika diperintahkan kembali menyembah berhala dan mengatakan “latta dan uzza “ Bilal bin Rabah hanya berkata ahad, ahad, ahad yang artinya tetap beriman kepada Allah swt, maka semakin murkalah sang majikan hingga penyiksaan yang diterima oleh Bilal bin Rabah semakin berat. Sampai pada suatu hari ketika Bilal bin rabah sedang ditarik ditengah padang pasir yang panas kemudian tubuhya yang kurus ditindih batu yang sangat berat tepat diatas dadanya, lewatlah Abu Bakar sahabat Rasulullah, ketika melihat penyiksaan yang diterima Bilal bin Rabah, Abu Bakar mendekat dan berkata kepada Umayyah bin Khalaf, “ Apakah kamu tidak takut kepada Allah karena perbuatan kamu yang menyiksa budak yang lemah ini? Sampai kapan kamu akan berhenti menyiksa dan melepaskannya?” Umayya bin Khalaf menjawab, “ semua ini karena hasutan Muhammad dan kamu sendiri yang telah merusak aqidah lamanya. Kalau kamu mau maka selamatkanlah dia!” maka Abu Bakar pun akhirnya membebaskan Bilal bin Rabah dengan menebusnya.
Sejak dibebaskan oleh Abu Bakar, Bilal bin Rabah dapat melaksanakan ajaran Islam dengan tenang tanpa gangguan dari majikannya lagi. Dan namanya terkenal sampai sekarang dikalangan kaum muslimin karena Ia adalah seorang Muadzin pada zaman Rasulullah.
Itulah buah dari kesabaran dan keteguhan Iman dari seorang budak bernama Bilal bin Rabah yang pada akhirnya dengan kesabaran dan keteguhannya Allah swt mengangkat harkat dan martabatnya dan menjadi manusia yang beruntung di Dunia dan akherat, Insya Allah.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Keteguhan Iman
Ditulis oleh jahidin ( N J )
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://pramuka-sditalhikmah.blogspot.com/2014/01/keteguhan-iman.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh jahidin ( N J )
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar